ARTICLE AD BOX
Brain Cipher akhirnya merilis kunci Pusat Data Nasional (PDN) ke pemerintah secara cuma-cuma. Pengumuman tersebut diunggah di situs Brain Cipher yang hanya bisa diakses melalui browser khusus di darknet, Rabu (3/7) malam.
Dalam unggahan berjudul 'Now We Will Answer The Most Popular Question', Brain Cipher menyebut telah menepati janjinya. Pada Selasa (2/7) kemarin, Brain Cipher memang menyebut akan memberikan kunci PDN pada hari ini.
"Ini adalah kali pertama dan terakhir korban menerima kunci secara gratis," tulis Brain Cipher dilihat kumparan.
Dalam laman tersebut, Brain Cipher juga menyertakan link download decryptor (kunci) untuk membuka PDN yang saat ini terenkripsi. Kunci tersebut bisa diunduh dan diaplikasikan ke server data center.
Tidak hanya itu, Brain Cipher juga memberikan panduan bagi pemerintah untuk menggunakan kunci tersebut. Menurut Brain Cipher, pemerintah cukup mengunduh dan merestorasi datanya hanya dalam beberapa langkah saja.
Berdasarkan penelusuran kumparan di situs Brain Cipher, kunci PDN tersebut dapat diunduh dengan mudah. Pengguna hanya cukup memasukan password yang juga sudah disediakan Brain Cipher.
Nah, file kunci PDN tersebut berupa file executable yang ukurannya hanya 54,4 KB. Nama filenya adalah 9sQHAq6J2kwXpF4pAX6XQkPGK1vvkFc5bK82Dlpe.
kumparan kemudian mengunggah file tersebut ke situs antivirus bernama Kaspersky. Dalam laman Threat Intelligence Portal, file tersebut diklasifikasikan Kaspersky aman dan tidak mengandung malware atau aktivitas mencurigakan.
Namun hingga saat ini, belum ada keterangan dari pemerintah ataupun Kemenkominfo terkait kunci PDN yang sudah dirilis tersebut.
Sebelumnya, terungkap bahwa dana anggaran untuk operasional Pusat Data Nasional (PDN) senilai Rp 700 miliar. Namun, serangan ransomware yang dilancarkan Brain Cipher sejak 17 Juni 2024 itu membuat data kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah terkunci atau tersandera.
Brain Chiper kemudian meminta tebusan USD 8 juta atau Rp 131 miliar dalam bentuk kripto Monero. Namun, Brain Cipher kemudian memberikan kunci tersebut secara cuma-cuma dengan alasan pemerintah menggunakan pihak ketiga untuk menyelesaikan masalah.
Selain itu, Brain Cipher menyebut cuma ingin membuktikan bahwa PDN sangat mudah dibobol. Padahal, tulis Brain Cipher, pemerintah semestinya paham soal bagaimana cara mengamankan data tersebut.